Salam hangat dari penulis untuk para pembaca, di sini saya akan menulis sebuah artikel yang menurut saya sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi kalangan anak muda karena satu sifat inilah yang banyak mengakibatkan cita-cita seorang anak adam terutama kalangan muda kandas di tengah jalan yang megakibatkan tidak sedikit menjadikanya seorang anak yang kurang baik di masa yang akan datang dari segi kehidupanya naudzubillah min dzalik.
sebelum saya menulis secara detail tentang artikel "malas itu mahal" saya ingin menginfokan keberadaan saya sebagai penulis, sekarang pada tanggal 25 maret 2012 tepatnya hari kamis pukul 13.33 WIB berada di kota Depok yang berlokasi di pulau jawa tepatnya jawa barat, Depok kondisi cuaca siang ini sangat terik setelah beberapa hari lalu sempat diterjang angin besar yang mengakibatkan beberapa pohon besar rubuh yang berlokasi di daerah kota Jakarta-Depok dan sekitarnya dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
setelah menjalani kehidupan perkuliahan selama 2 tahun kurang lebih (semsester empat now) saya mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dari proses belajar di perkuliahan tersebut, terutama sifat malas yang mungkin bagi beberapa orang sangat sulit untuk menghindari bahkan tak jarang juga justru banyak kalangan muda sekarang merasa sangat nyaman dengan kehidupanya yang serba malas itu, ini sebuah realita kawan.
disini saya hanya akan memberikan enam contoh kasus dampak mahal dari rasa malas itu yang sebenarnya masih banyak lagi dalam realita kehidupan kita ini :
pertama, kita bisa melihat dampak dari seorang anak SMA yang malas dalam menjalani proses belajarnya misalkan, maka anak SMA tersebut akan menjalani proses belajarnya dengan apa adanya tanpa tujuan seperti orang gila yang luntang-luntung kesana kemari tanpa visi misi yang jelas, disini kita bisa menilai dari rasa malas si anak SMA tersebut berdampak mahal pada kehidupanya, dia akan mengalami kesulitan ketika akan ujian akhir sehingga membuat orang tuanya harus mendaftarkan si anak tersebut ke tempat bimbel intensif untuk mendapatkan PTN favorit yang seharusnya tidak perlu jika selama proses belajar di SMA nya rajin, bahkan sampai ada yang merelakan umurnya kepotong setahun dengan ikut bimbel rounin untuk mendapatkan PTN favoritnya, ini baru satu contoh kawan betapa mahalnya rasa malas itu, dari segi uang dan waktu menjadi bukti dalam kasus rasa malas yang pertama.
kedua, seorang anak yang malas bergerak dalam keseharianya hanya dihabiskan untuk bermain game, maka dampaknya akan sangat jelas, si anak tersebut akan kelebihan berat badan dan akan mengalami hubungan sosial yang kurang baik terhadap teman-temanya, rasa malas si anak tersebut akan di bayar mahal dengan seringnya check-up ke dokter akan kondisi kesehatan anak tsb dan menjadikanya sulit bergaul dan beradaptasi jika berada dilingkungan baru.
ketiga, seorang pelajar yang malas mengerjakan tugas-tugas dari guru dan dosenya maka rasa malas itu akan dibayar mahal dengan nilai yang jelek bahkan yang lebih mahal lagi ketika si pelajar tersebut harus mengulang di kelas yang sama di tahun selanjutnya.
keempat, seorang karyawan yang dalam menyelesaikan pekerjaanya dengan asal-asalan karena sifat malasnya maka karyawan tsb akan sulit untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam pekerjaanya bahkan jika karyawan tsb sangat mennonjol sifat malasnya dapat mengakibatkan perlakuan yang kurang baik dari rekan kerja serta bosnya.
kelima orangtua, jika ada orang tua yang malas mendidik anaknya atau hanya di beri uang sebagai penghibur si anak maka akan di bayar mahal perlakuan orang tua tsb terhadap anaknya dengan moral anak yang buruk seperti suka membantah ketika orang tua atau guru menyuruhnya, bahkan yang lebih mahalnya lagi ketika si anak tsb menjadi beradalan karena sifat malasnya orang tua dalam mendidik anak.
keenam seorang Hamba terhadap Sang Khalik, sebagai umat muslim yang utuh sudah sepatutunya rajin mengerjakan shalat lima waktu dalam keseharianya tanpa meninggalkan satu waktu pun dalam keseharianya karena itu sudah harga mati yang tidak bisa di tawar ataupun jadi alasan kita sebagai muslim/ah sejati untuk meninggalkanya, jika kita malas ataupun mood-mood an dalam mengerjakanya makah Allah SWT tidak akan segan-segan membayar mahal dari sifat malas seorang hamba-Nya tsb dengan azab yang pedih Naudzubillah tsumma naudzubillah.
Wallahu a'lam bisshawab mungkin hanya sekian artikel yang bisa saya shar ke pembaca, mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan dalam penulisan atau ada pihak yang merasa di singgung hehehe :D
kesalahan dan kekurangan datangnya dari saya pribadi, dan kebenaran serta kesempurnaan hanya milik Allah swt, wabillahittaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh .............
Komentar