Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Kebijakan moneter

Kebijakan moneter Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan (yang lebih baik) dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Yang dimaksud dengan kondisi yang lebih baik adalah meningkatnya output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga (inflasi terkontrol). Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau bahkan mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus untuk mengendalikan inflasi. Jika yang dilakukan adalah menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah dikatakan menempuh kebijakan moneter ekspansif. Sebaliknya jika jumlah uang beredar dikurangi, maka pemerintah menempuh kebijakan moneter kontraktif (kebijakan uang ketat). Ada tiga instrument utama yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar : 1. Operasi pasar terbuka (open market operation) 2.

revolusi sektor jasa

Dalam bahasa “Pemasaran” produk berarti segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen, yang didalamnya terdiri barang secara fisik, jasa, dan konsep. Jadi dalam setiap produk terkandung kombinasi dari 3 hal tersebut. Sebuah komputer misalnya, maka barang secara fisiknya adalah monitor, CPU, keybord. Unsur jasanya adalah jasa tentang bagaimana cara penggunaan komputer, jasa pelatihan program komputer, dan jasa perawatan komputer. Sedangkan unsur konsepnya adalah dengan menggunakan komputer maka dapat membuat program dengan cepat, menghitung dengan cepat, menulis dengan cepat, dan fasilitas-fasilitas lain yang jauh lebih memudahkan. Dalam pembagian yang ditinjau dari dapat tidaknya dilihat/diraba atau menurut wujudnya, produk terbagi menjadi dua yaitu barang dan jasa. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas mengenai jasa, khususnya bagaimana peluang bisnis sektor ini berkembang di masyarakat. Menurut Philip Kotler, jasa dapat didefinisikan sebagai “Setiap tindakan ata

pengangguran

Pengangguran lebih banyak memberikan dampak yang kurang baik bagi kegiatan ekonomi Negara. Pengangguran akan menyebabkan perekonomian berada pada kondisi di bawah kapasitas penuh, suatu kapasitas yang dihaparkan. Pengangguran juga akan menyebabkan beban angkatan kerja yang benar-benar produktif menjadi semakin berat, disamping secara social pengangguran akan menimbulkan kecenderungan masalah-masalah kriminalitas dan masalah social lainya. Adapun jenis-jenis pengangguran yaitu : · Pengangguran friksional · Pengangguran structural · Pengangguran teknologi · Pengangguran siklikal · Pengangguran musiman · Pengangguran tidak kentara Pengangguran friksional Pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran structural Pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaanya (karyawan yang di-PHK) Pengangguran teknologi Pengang

Inflasi

Banyak suatu Negara yang menyebutkan bahwa inflasi merupakan factor utama penyebab gagalnya berbagai kegiatan perekonomian. Pengertian dari inflasi sendiri adalah suatu kecenderungan naiknya harga-harga secara umum dalam waktu dan wilayah tertentu. Dari pengertian tersebut dapat kita ambil beberapa poin penting tentang inflasi, bahwa inflasi ini terjadi karena : · Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum, atau dapat dikatakan hampir setiap komoditi mengalami kenaikan. · Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu, di Indonesia sering digunakan waktu sebulan atau setahun dalam mengetahui terjadinya dan besarnya inflasi yang terjadi. Perekonomian Indonesia sendiri pernah mengalami keempat istilah inflasi yaitu : · Inflasi ringan jika nilainya berkisar -> 0% s/d 10% · Inflasi sedang jika nilainya berkisar -> 10% s/d 30% · Inflasi berat jika nilainya b

pembangunan daerah

Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe di era desentralisasi, demokrasi dan globalisasi ini, tiga strategi utama pembangunan jangka menengah Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang akan diterapkan secara berkesinambungan yakni; pemihakan, percepatan, dan pembenahan, diharapkan mampu mengantisipasi berbagai permasalahan, tantangan dan peluang pembangunan secara internal maupun eksternal dalam lima tahun ke depan. Pemihakan Strategi ini dianggap sebagai salah satu pendekatan paling tepat untuk percepatan pembangunan jangka menengah di Kabupaten Kepulauan Sangihe karena beberapa alasan berikut: Pertama , strategi pemihakan berhubungan erat dengan empat karakteristik utama kabupaten ini. Sebagai contoh, pendekatan pemihakan mengacu pada pola pembangunan yang berpihak pada pengembangan wilayah terisolasi dan terpencil. Sebagai daerah perbatasan, Kabupaten Kepulauan Sangihe masih menyandang predikat sebagai wilayah terp

perekonomian masa depan

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASA DEPAN BAB 1 Pendahuluan Ø Latar belakang Indonesia merupakan Negara yang berkembang. Hingga sampai saat ini Indonesia terkenal dengan hasil kekayaan alamnya yang sangat baik. Tapi terkadang sampai saat ini perekonomian di Indonesia sangat lah buruk sehingga Indonesia mengalami keterpurukan yang sangat mendalam. Mungkin di masa lalu perekonomian di Indonesia kadang naik dan terkadang turun dalam artian perekonomian di Indonesia tidak dapat di atur dengan baik pada masa lalu sehingga bamyak mengalami perubahan-perubahan dari segi tingkat SDM-nya yang mengakibatkan banyaknya para pegawai yang di PHK yang mengakibatkan tingkat pengangguran di Indonesia menjadi meningkat tinggi. Dari sudut pandang pemerintah mungkin yang mengakibatkan pengangguran meningkat di Indonesia adalah karena banyaknya jumlah urbanisasi yang tidak teratur atau secara berlebihan sehingga banyak masyaraka