Langsung ke konten utama

tak seburuk "kenyataanya"


Liverpool - Liverpool musim depan tak akan bermain di kompetisi Eropa dan itu membuat mereka diprediksi bakal kesulitan menarik pemain-pemain top di bursa transfer. Namun manajernya Kenny Dalglish tak sependapat dengan hal itu.

Dua kekalahan di dua pekan terakhir Liga Inggris membuat Liverpool kehilangan kesempatan lolos ke Liga Europa. Padahal beberapa pekan sebelumnya The Reds sempat berada di posisi terdepan daripada pesaing terdekatnya Tottenham Hotspur.

Bagai buah simalakama untuk Liverpool sebab di satu sisi mereka bisa berkonsentrasi penuh di kompetisi lokal. Namun di satu sisi mereka akan kesulitan merekrut pemain-pemain bintang demi memperkuat skuad mereka.

Kebanyakan pemain-pemain mencari klub yang berkompetisi di Eropa dan itu tidak dipunyai 'Si Merah'. Namun Dalglish berpendapat Liverpool tetaplah tim besar dan tetap diminati para pemain dengan tradisi dan sejarah besarnya.

Pada musim 2000 Liverpool juga absen bermain di level Eropa, namun mereka masih bisa membeli Dietmar Hamann, Vladimir Smicer, Sami Hyypia, dan Stephane Henchoz. Terbukti nama-nama itu pun jadi pilar The Anfield Gank musim itu.

"Saya mendengar orang-orang mengatakan tidak bermain di Eropa berarti kami tidak bisa menarik beberapa pemain. Saya tidak setuju," sahut Dalglish di situs resmi klub.

"Sejarah dan tradisi klub ini menjadi daya tarik, tak penting apakah kami bermain di kompetisi Eropa atau tidak. Jika pemain berpikir sebaliknya maka kami lebih baik tanpa dia," simpulnya.

referensi : detiksport.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Hukum) Franchise dalam "islam"

  Prolog Islam sebagai ajaran yang bersifat rahmatan lil 'alamin, semangatnya bertumpu pada kemaslahatan yang hakiki termasuk syariatnya dalam bidang muamalat (bisnis), dimana kaidah fiqih mengatakan bahwa pada prinsipnya hukum muâmalat adalah boleh selama tidak ada dalil yang mengharamkannya (dalam Al-quran dan Hadits). Dalil yang dapat mengubah hukum muâmalat dari boleh (halal) kepada tidak boleh (haram) tersebut mengacu kepada disiplin ushul fiqih yaitu dapat berupa dalil eksplisit (sharih) al-Qurân dan Hadits Nabi saw atau dalil lain melalui uji verifikasi tertentu seperti Ijmaâ (konsensus para ulama), Qiyas (analogi), Mashalih Mursalah (konsep maslahat) dan sebagainya. Semua kaidah tersebut sebenarnya terfokus pada prinsip maslahat yaitu konsep pertimbangan baik-buruk, positif-negatif, dan mudharat-mashlahat berdasarkan kaidah umum dan dalil sharih serta shahih syariat Islam. Prinsip sentral syariah Islam menurut Ibnul Qayyim dalam Iâlam al-Muwaqqiâin

Lazy is Expensive !!!

Salam hangat dari penulis untuk para pembaca, di sini saya akan menulis sebuah artikel yang menurut saya sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi kalangan anak muda karena satu sifat inilah yang banyak mengakibatkan cita-cita seorang anak adam terutama kalangan muda kandas di tengah jalan yang megakibatkan tidak sedikit menjadikanya seorang anak yang kurang baik di masa yang akan datang dari segi kehidupanya naudzubillah min dzalik. sebelum saya menulis secara detail tentang artikel " malas itu mahal" saya ingin menginfokan keberadaan saya sebagai penulis, sekarang pada tanggal 25 maret 2012 tepatnya hari kamis pukul 13.33 WIB berada di kota Depok yang berlokasi di pulau jawa tepatnya jawa barat, Depok kondisi cuaca siang ini sangat terik setelah beberapa hari lalu sempat diterjang angin besar yang mengakibatkan beberapa pohon besar rubuh yang berlokasi di daerah kota Jakarta-Depok dan sekitarnya dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas. setelah menjalani ke

Matchday 32 v City at Etihad Stadium

Menurut saya pertandingan malam ini menjadi permainan terburuk sepanjang musim 2019/2020 yang dilakoni oleh Liverpool, besar harapan bisa main bagus melawan rival terdekat, yang terjadi justru sebaliknya, lawan bisa clean sheet dan tim kesayangan kita kebobolan 4 dengan 1 gol bunuh diri ox yang baru masuk di babak kedua, sungguh sangat miris walaupun posisi tim kesayangan kita sudah dinobatkan sebagai juara EPL musim ini. Berikut sedikit saya ulas per poin jalannya pertandingan malam tadi, dengan sedikit ubahan dari catatan fans liverpool lainnya. 1. Secara taktik, babak pertama terlihat ada yang diubah oleh pelatih City, justru mereka bermain tidak mengandalkan sayap. Ketiadaan Sane bukan alasan karena pelatih City juga tidak menurunkan Bernardo Silva, artinya mereka tidak mau bermain saya sebagaimana biasa mereka lakukan ketika sedang menyerang. 2. Sementara Liverpool malah kehilangan serangan sayap di babak pertama. TAA bermain terlalu kedalam. Mungkin untuk menjaga kebebasan Sterli